All About Pemilu 2014 di Indonesia

IBD 3
TAHUN 2014 ini disebut-sebut sebagai tahun yang sangat penting dan menentukan bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, tahun ini merupakan momentum pesta demokrasi terbesar yang selalu diadakan 5 tahun sekali, yaitu pemilihan presiden pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang.

Pemilu 2014 ini tentu menjadi pelipur lara bagi siapa saja yang menginginkan perubahan di negeri ini. Berbagai harapan masa depan hadir dalam benak masyarakat, kesejahteraan, penurunan angka kemiskinan, pendidikan gratis, akses pelayanan kesehatan yang mudah dan terjamin, penurunan angka korupsi dan lain sebagainya. Bahkan angan-angan ini semakin menjadi-jadi ketika hampir semua parpol yang terlibat menjanjikan apa-apa yang dicita-citakan oleh rakyat melalui Televisi, koran-koran bahkan spanduk-spanduk yang terpampang di jalan-jalan.

Namun, tampaknya para parpol dan masyarakat lupa akan kenyataan sejarah yang ada. Pemilu kali ini tidak akan jauh berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, hanya sekedar pergantian rezim dan wajah-wajah baru yang duduk di parlemen sedangkan kebijakan yang di usung negeri ini masihlah sama, liberal dan hanya mementingkan kepentingan para kapitalis.

Belum lagi parpol-parpol yang mengikuti pemilu 2014 mendatang, semuanya sama-sama telah memiliki catatan-catatan hitam, pasalnya tidak ada satu parpol pun yang tidak terlibat tindakan korupsi, bahkan dari tahun ke tahun pun penyakit korupsi semakin memburuk di negeri ini. Melihat dua kenyataan ini, lagi-lagi rakyat hanya menelan buah pahit. Harapan rakyat kembali terputus di tengah jalan hanya dibalas dengan pesta demokrasi yang mesti dibayar mahal oleh rakyat.

Maka kenyataan ini seharusnya menyadarkan kita semua bahwa perubahan tidaklah cukup hanya sekedar pergantian wajah para penguasa. Tentu diperlukan perubahan mendasar yang bersifat revolusioner yang tidak hanya akan mengganti orang-orang yang tidak berkualitas namun akan mengganti pula sistem yang telah nyata-nyata rusak di depan mata kita.
Pemilu 2014 adalah menjadi tumpuan harapan masyarakat secara keseluruhan semoga tidak menghasilkan para wakil rakyat yang suka korupsi, suka berbuat analar yang mencoreng wajah parlemen.

Masyarakat tentu sangat berharap, tahapan pemilu 2014 bisa berjalan lancar, aman, sesuai dengan perencanaan awal. Terutama terkait logistik pemilu, yang sering menjadi hambatan, seperti rusaknya kertas suara, kesesuaian jumlah kertas suara, kualitas tinta, kualitas kertas dan lainnya.

Hal itu harus diantisipasi sejak dini untuk menghindari kekacauan logistik dan menjaga kualitas pemilu mendatang.

Pemilu mendatang diharapkan mampu menghasilkan wakil-wakil rakyat yang berkualitas, mampu menterjemahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Kualitas wakil rakyat tentu tergantung partai politik. Apakah partai politik bisa memberikan yang terbaik atau sebaliknya.

Tinggalkan komentar